Rabu, 01 Januari 2014

Selamat Tanggal Satu (Jarak)


Saat tulisan ini tertulis, ada banyak terompet dan suara parau manusia-manusia yang berbahagia di luar sana. Aku terbangun dari tidur malamku, melihat sekelilingku. Tak ada yang berbeda, sama semuanya tak berubah, sayang. Hatiku pula, masih memilihmu.  Mataku masih sayu dalam gelapnya ruang kamarku. Selimut ini masih satu-satunya hal yang dapat menghangatkanku. Ada kenangan yang memenuhi ruang-ruang kosong dalam otakku.

Sudah tanggal 1, di tahun yang baru. Aku tak tau apa yang berbeda, seharusnya aku berbahagia hari ini. Menemukan bagian mana yang harus aku sebut “baru”. Oh memang ada yang baru, status kita. Aku begitu merasakannya kali ini, tapi sesak rasanya. Keadaan yang baru, perjuangan yang baru, penguatan yang baru dan kesetiaan yang jauh harus diperbarui. Ada jarak diantara kita, bukan hanya sejengkal, tapi beratus-ratus kilometer. Seakan semua tak mau mengerti, padahal hatiku dan hatimu sedang memainkan cerita bahagianya Tuhan. Sangat kacau kali ini, sampai aku tak benar-benar paham, apakah perpisahan ini bagian dari cerita? Lalu kenapa dulu ada bagian pertemuan?

Segala yang memberatkan menggoda pikiranku dan pikiranmu, dan pada akhirnya kita memilih untuk mencoba bertahan. Karena mempertahankan jauh lebih mudah dan menyenangkan daripada harus melepaskan. Pasrah saja dengan janji Tuhan.

Aku mulai bisa menerima kenyataan. Tak apa, setidaknya masih ada yang bisa aku syukuri, aku masih memilikimu, memiliki hatimu walaupun jarak tak berpihak padaku. Aku masih bisa mengkhawatirkanmu sebagai kekasihku, masih bisa menanyakan kabarmu, masih bisa menyimpan rindu ini baik-baik sampai waktunya kau ambil rindu ini dan masih bisa mengisi kekosongan hatimu.

Aku masih berjalan di lorong, berniat menyusulmu diujung lorong. Walau sendirian, tapi setidaknya aku berjalan menuju terang, itu kamu.

Tahun ini, sudah hampir dua tahun aku menjadi kekasihmu dan sudah tak terhitung lagi berapa kata rindu yang aku ucapkan. Kamu enggak bosan kan? Taukah kau, sebenarnya aku tak pernah merencanakan untuk sebuah rindu padamu, semua terjadi secara tiba-tiba dan itu sering.

Aku merasa benar ketika aku menjadi wanitamu, sok memberanikan diri melawan jarak yang sering orang lain kira ini akan sulit. Terus menerus aku mencoba dan pun kamu juga memilih mempertahankan. Inilah perjuangan, mengunci hati hanya untuk suatu kebahagiaan dunia.

Setelah hari ini, hari-hari yang aku lalui akan tetap sama, bersama hatimu, tapi membiarkan ragamu jauh. Mungkin aku cukup menjalani hidup yang normal saja dengan rutinitas seperti biasanya. Tak akan ada yang berbeda di tanggal 1 ini, selain kota kita. Hatiku, kegiatanku, lelakiku, keluargaku dan rasaku, tak ada yang baru, tetap sama dengan posisi yang sama pula.

Aku tetap menunggu pelukanmu, menghangatkan tubuhku dan gelisahku selain selimutku. Menunggu jemari ini kau sisipi dengan jemarimu, menuntunku melewati tahun-tahun yang terlalu lambat menurutku. Aku ingin cepat bertemu denganmu, sayang. Sampai tak ada lagi jarak yang menertawankan kita. Aku ingin kamu hanya sejengkal saja dari keberadaanku. Dan jangan sampai ada perempuan baru dalam jengkalan itu. Aku percaya kamu.

Selamat Tahun Baru, kamu.
-AZ-

5 komentar:

  1. asyik.. selamat tahun baru ya :)

    link recommended : http://bloggustian.blogspot.com/2013/11/tips-kiat-sukses-ldr.html :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat tahun baru juga kak :)
      udah liat blognya, makasi tipsnya :)))

      Hapus
    2. sama-sama :)

      kok nggak ninggalin jejak :p

      Hapus
  2. Wah kasian yang LDR, udah 2 tahun lama juga yah :D

    Selamat tahun baru yah, semoga gak LDR lagi :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha iya kak, kelamaan LDR ini, udah jamuren -____-

      selamat tahun baru juga kak, semoga lebih baik :)
      amin buat doanya.

      Hapus