Senin, 04 November 2013

Tentangmu, Kekasih Teristimewa.


Hai kamu, laki-laki yang telah mengisi kekosongan kekuasaan hatiku. Apa kabar? Aku harap kamu tetap mempertahankan rasamu padaku, masih berkeinginan membuat semua mimpi menjadi nyata.  Aku hanya bisa mendoakanmu, memperbincangkanmu dengan Tuhan kita. Dari sini, dari jarak yang begitu kejam memisahkan, aku berusaha bersahabat dengan rindu, agar kamu tak terusik dengan keluh kesahku. Dan disetiap malam menjelang tidurku, aku selalu mengenangmu, kamu yang selalu membuatku tak pernah jera mencintai.

Tentang kamu. Kamu laki-laki tampan, berbadan tinggi, suaramu yang memiliki kelebihan dan hidungmu yang selalu membuat rindu ini semakin dalam. Oh, satu lagi yang tak pernah bisa membuatku lepas darimu, imanmu. Imanmu telah bisa memantaskan dirimu sebagai calon imamku nanti. Terlebih rasa sayangmu yang tulus. Tak memandangku dari segi fisik, tak melemahkanku atas kekuranganku, justru semangatmu untuk merubahku menjadi lebih baik. Baiklah, aku selalu sangat mengagumimu, tak cukup satu persatu aku jelaskan.

Tentang keluargamu. Mungkin aku bertemu keluargamu hanya sekali seumur hidup kita menjadi kekasih. Tapi aku cukup mengenal mereka. Ayahmu, laki-laki tegar, laki-laki yang mirip denganmu, yang mampu menjadi teladanmu. Ibumu, wanita kuat, wanita yang telah menjadikanmu seperti sekarang, wanita yang kamu ciumi karena surgaNya. Kakakmu, seorang wanita juga. Tak berbeda dengan ibumu, wanita yang melindungimu selama ini, yang tak pernah ingin kamu terluka, yang tak pernah ingin kamu diejek oleh teman sekolahmu, yang tak pernah membiarkanmu berjalan sendirian meniti hidup. Adikmu, aku sudah banyak kenal dengan adikmu. Adik tampan yang mirip denganmu, yang pernah aku salah mengira itu dirimu. Adikmu yang kamu bimbing, adikmu yang kau lindungi seperti kakakmu melindungimu. Adikmu yang menjadi pelengkap hidupmu, yang menganggapku sebagai kakak perempuan yang baru dalam keluarga.

Tentang teman-temanmu. Selalu ingin tertawa bila mengingat kalian, kekonyolanmu dan teman-temanmu mampu mebuat suasana kaku menjadi pecah tak terarah. Bahasa khas daerah kalian dan kebiasaan-kebiasaan kalian yang jauh berbeda dengan bahasa dan kebiasaanku. Walaupun kadang membuatku cemburu, kedekatanmu dengan teman-temanmu kadang bisa mengalihkan perhatianmu padaku. Tapi aku tak bisa sepenuhnya cemburu, aku ataupun kamu memang membutuhkan teman, untuk melengkapi salah satu syarat untuk bahagia.

Tentang mantanmu. Aku memang tak mengenalnya, tapi sedikit banyak aku pernah mendengar tentangnya darimu dulu. Katamu dia cantik, idaman setiap laki-laki. Entahlah apa yang kamu pikirkan saat meninggalkan semua kenangan bersamanya dan memilihku? Ah, aku tak ingin membahasnya. Aku bukan membencinya, tapi aku justru berterimakasih, telah menjadikanmu lebih kuat seperti sekarang. Kadang sejarah memang diperlukan untuk masa depan yang lebih baik.

Dan tentang kekasihmu, aku. Aku bersyukur memilikimu. Aku yang kamu cintai dengan tulus, aku yang tak pernah kamu biarkan menangis. Aku yang masih sangat mempertahankanmu meskipun aku melihat jarak yang nyata diantara kita, yang kadang membuatku putus asa, tapi sudahlah, itu bukan pikiran yang dewasa. Syukuri saja jarak ini, mungkin ini memang cara Tuhan untuk kita benar-benar belajar menghargai sebuah pertemuan. Jangan lagi kamu ragukan rasaku, jangan lagi ada kecemburuan, jangan lagi ada ketidakbaikan diantara kita. Kita mampu membuat semuanya bahagia, lalu mengapa kita harus hancurkan? Aku menunggu waktu kita untuk bersama-sama nanti. Percaya akan janji Tuhan. Tuhan selalu memberikan hadiah yang maha setelah perjuangan yang panjang bukan? :)

tentangmu kekasih teristimewa
-AZ-

6 komentar:

  1. ahah.. ternyata gak cuma gua yang suka nulis tenteng ginian

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahaha~ terlalu banyak pengalaman, ditulis aja, sedekah x))

      Hapus
  2. Balasan
    1. orangnya juga rapi kok. hahaha :D
      makasi sudah berkunjung, sering-sering yaa kak..

      Hapus