Seandainya, aku tak pernah
menulis tulisan ini, mungkin tak akan ada yang membaca, apalagi membaca hatiku,
tak akan ada yang tau.
Seandainya, aku tak bisa menulis
atau aku mempunyai keterbelakangan, siapa yang akan menuliskan pikiranku?
Baiklah, aku cuma manusia biasa. Kadang
hanya bisa berandai-andai tentang hal-hal yang indah tanpa cela. Aku mengharapkan
kehidupan yang indah. Bagaimana denganmu? Atau memang kau telah sempurna,
berbeda denganku yang sesederhana ini?
Seandainya aku tak pernah bertemu
denganmu, apa mungkin kau akan mencariku?
Seandainya aku tak pernah ingin
mengenalmu, akankah kamu akan mencoba berkenalan denganku lebih dulu?
Seandainya aku tak pernah
berbicara denganmu, mungkinkah kau akan membuka mulutmu hanya untuk berkata “hai”
padaku?
Seandainya aku tak menghubungimu
lebih dulu, apa mungkin kau akan mengambil handphonemu dan sekedar mengetik
pesan singkat untukku?
Seandainya aku tak memberimu
perhatian, akankah kau menghampiriku hanya untuk menanyakan kabarku?
Seandainya aku tak pernah
memberimu rasa, pada siapa kau berikan rasamu?
Seandainya aku tak menerimamu
menjadi kekasihku, akan kau apakan rasamu kepadaku, kau pendam atau kau
abaikan?
Seandainya aku tak punya apapun,
bisakah kau melebihkanku?
Seandainya aku berparas biasa saja,
wanita mana yang akan beruntung kau pilih?
Seandainya aku tak menerimamu apa
adanya, mungkinkah kau akan berusaha untuk menjadi ada apanya?
Seandainya aku bukan yang kamu
pilih untuk masa depanmu, mungkinkah aku akan bahagia?
Seandainya kau tak bisa membimbingku,
bisakah aku menjadi setegar sekarang?
Seandainya aku menjadi seorang
ibu suatu saat nanti, siapa kamu? Ayah dari anak-anakku kah? Atau hanya teman
dari suamiku?
Seandainya sampai di ajalku, mana
janjimu yang akan menemaniku sampai akhir hidupku? Aku mengingatnya dan aku
menagihnya nanti.
Seandainya Tuhan tak pernah
menjodohkan kita, bagaimana kamu meniti hidup tanpaku? Bagaimana juga denganku?
Dan Seandainya aku tak pernah ada
di dunia ini, dengan siapa kamu akan bertemu?
Nyatanya hidupku lebih nyata, aku
tak pernah berandai-andai, aku tak pernah berusaha menutup mataku, aku melihat
dunia dan mensyukuri apa yang ada. Aku percaya, Tuhan memberi takdir tak mungkin
tanpa manfaat. Aku punya kamu, yang ditakdirkan untukku dan memberi manfaat
untuk hidupku. Sekali lagi, bagaimana denganmu?
seharusnya kamu merasa, kau kah?
-AZ-
galauh abis nih abege :p
BalasHapus*pukpuk*
salam kenal yaa
biasa kak, ababil masihan :3
Hapussalam kenal jugaa....
Bagus tulisannya :)
BalasHapusJawaban dr pertanyaan 'seandainya' itu mungkin aja.
Karna ga ada yg ga mungkin kan :/
Hehe
makasi kakak :)
Hapusiyaa bener, jangan sampek kata 'seandainya' ngerusak masa depan juga :/
hehe
ini fiksi apa beneran?
BalasHapusklo beneran siapakah orang beruntungnya yang di maksud?
beneran kak :')
Hapusmampir aja ke twitterku kak, pasti nemu siapanya. hehe.
makasih sudah mampir disini :))))
Galau abisss... tapi bagus nih. lanjutkan! Haha..
BalasHapushahaha sedang mencari jati diri kak x))
Hapusmakasi kak udah berkunjung.
Seandainya aku tak Coment di Blog ini, apakah kau akan tau aku? Aku yang..........................ahsudahlah! ( ._.)/||
BalasHapuskamu siapa kisanaaaaak?
Hapushehehehehe.
makasi kak sudah berkunjung, sering-sering yaa :)
wkwkwk sesuai sama nama blog nya. galau abis. tp nice post!
BalasHapuskunjung balik dong kalo sempet heuheuheu: hendrifahrezi.blogspot.com
haha iyaa kak, lagi ababil :D
Hapusmakasi kak sudah berkunjung, sering-sering yaa.
iyaa nanti aku blogwalking ke blog kakak.