Jumat, 15 November 2013

Seandainya



Seandainya, aku tak pernah menulis tulisan ini, mungkin tak akan ada yang membaca, apalagi membaca hatiku, tak akan ada yang tau.
Seandainya, aku tak bisa menulis atau aku mempunyai keterbelakangan, siapa yang akan menuliskan pikiranku?
Baiklah, aku cuma manusia biasa. Kadang hanya bisa berandai-andai tentang hal-hal yang indah tanpa cela. Aku mengharapkan kehidupan yang indah. Bagaimana denganmu? Atau memang kau telah sempurna, berbeda denganku yang sesederhana ini?

Seandainya aku tak pernah bertemu denganmu, apa mungkin kau akan mencariku?
Seandainya aku tak pernah ingin mengenalmu, akankah kamu akan mencoba berkenalan denganku lebih dulu?
Seandainya aku tak pernah berbicara denganmu, mungkinkah kau akan membuka mulutmu hanya untuk berkata “hai” padaku?
Seandainya aku tak menghubungimu lebih dulu, apa mungkin kau akan mengambil handphonemu dan sekedar mengetik pesan singkat untukku?
Seandainya aku tak memberimu perhatian, akankah kau menghampiriku hanya untuk menanyakan kabarku?
Seandainya aku tak pernah memberimu rasa, pada siapa kau berikan rasamu?
Seandainya aku tak menerimamu menjadi kekasihku, akan kau apakan rasamu kepadaku, kau pendam atau kau abaikan?
Seandainya aku tak punya apapun, bisakah kau melebihkanku?
Seandainya aku berparas biasa saja, wanita mana yang akan beruntung kau pilih?
Seandainya aku tak menerimamu apa adanya, mungkinkah kau akan berusaha untuk menjadi ada apanya?
Seandainya aku bukan yang kamu pilih untuk masa depanmu, mungkinkah aku akan bahagia?
Seandainya kau tak bisa membimbingku, bisakah aku menjadi setegar sekarang?
Seandainya aku menjadi seorang ibu suatu saat nanti, siapa kamu? Ayah dari anak-anakku kah? Atau hanya teman dari suamiku?
Seandainya sampai di ajalku, mana janjimu yang akan menemaniku sampai akhir hidupku? Aku mengingatnya dan aku menagihnya nanti.
Seandainya Tuhan tak pernah menjodohkan kita, bagaimana kamu meniti hidup tanpaku? Bagaimana juga denganku?
Dan Seandainya aku tak pernah ada di dunia ini, dengan siapa kamu akan bertemu?

Nyatanya hidupku lebih nyata, aku tak pernah berandai-andai, aku tak pernah berusaha menutup mataku, aku melihat dunia dan mensyukuri apa yang ada. Aku percaya, Tuhan memberi takdir tak mungkin tanpa manfaat. Aku punya kamu, yang ditakdirkan untukku dan memberi manfaat untuk hidupku. Sekali lagi, bagaimana denganmu?

seharusnya kamu merasa, kau kah?
-AZ-

12 komentar:

  1. galauh abis nih abege :p
    *pukpuk*

    salam kenal yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. biasa kak, ababil masihan :3
      salam kenal jugaa....

      Hapus
  2. Bagus tulisannya :)
    Jawaban dr pertanyaan 'seandainya' itu mungkin aja.
    Karna ga ada yg ga mungkin kan :/
    Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasi kakak :)
      iyaa bener, jangan sampek kata 'seandainya' ngerusak masa depan juga :/
      hehe

      Hapus
  3. ini fiksi apa beneran?
    klo beneran siapakah orang beruntungnya yang di maksud?

    BalasHapus
    Balasan
    1. beneran kak :')
      mampir aja ke twitterku kak, pasti nemu siapanya. hehe.
      makasih sudah mampir disini :))))

      Hapus
  4. Galau abisss... tapi bagus nih. lanjutkan! Haha..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha sedang mencari jati diri kak x))
      makasi kak udah berkunjung.

      Hapus
  5. Seandainya aku tak Coment di Blog ini, apakah kau akan tau aku? Aku yang..........................ahsudahlah! ( ._.)/||

    BalasHapus
    Balasan
    1. kamu siapa kisanaaaaak?
      hehehehehe.

      makasi kak sudah berkunjung, sering-sering yaa :)

      Hapus
  6. wkwkwk sesuai sama nama blog nya. galau abis. tp nice post!
    kunjung balik dong kalo sempet heuheuheu: hendrifahrezi.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha iyaa kak, lagi ababil :D
      makasi kak sudah berkunjung, sering-sering yaa.
      iyaa nanti aku blogwalking ke blog kakak.

      Hapus