Minggu, 22 Desember 2013

Bidadari Surga: Ibu :")

Seharusnya aku memahami, Ibu bukanlah seperti dulu, bukan lagi wanita yang kuat untuk menggendongku sendirian, bukan lagi wanita yang mengantarkanku ke sekolah dengan harapan. Selayaknya orang tau, Ibu sudah terlihat renta untuk melakukan hal-hal itu. Saat itulah waktunya aku yang bersabar, menggendongnya saat sakit dan mengantarkannya ke dokter dengan harapan kesembuhannya.

Seharusnya aku memahami, saat Ibu tak lagi bisa mengambil sarapannya sendiri, tak lagi bisa berdiri tanpa bantuan, tak lagi bisa mengingat bagaimana cara menghidupkan televisi. Saat itulah aku mengingat, bagaimana ibu menyuapiku. Memberi sorakan gembira saat aku pertama kali bisa melangkahkan kakiku tanpa ibu memegang kedua tanganku. Dan menuliskan cara-cara menghidupkan televisi sendiri, agar aku bisa menonton televisi kapanpun.

Seharusnya aku memahami, saat Ibu sudah tak mengingat lagi dimana letak kacamatanya yang baru saja Ibu pakai dan Ibu mulai mengulang-ngulang kata yang sama yang menurutku membosankan. Saat itulah harusnya aku bersabar mengingatkannya dan mendengarkan kata-katanya tanpa membentaknya. Seperti di masa kecilku, Ibu selalu mematikan lampu kamarku saat aku lupa mematikannya sendiri, tak pernah lelah mengulang-ngulang cerita dongeng yang sama yang mungkin membosankan dan menungguku sampai aku terbuai dalam mimpi.

Seharusnya aku memahami, saat ibu tak mengenal teknologi, tak tau bagaimana caranya menggunakan internet dan tak tau bagaimana menggunakan handphone yang terlalu banyak media sosial. Seharusnya aku tak menertawakannya. Dulu, ketika aku tak tau apa-apa, Ibu selalu menjawab setiap pertanyaan tak pentingku, dengan sabar menjelaskan satu persatu apapun yang aku tanyakan. Meskipun itu hanya pertanyaan konyol “Ibu, kenapa ikan minum air terus, apa ikan itu tidak merasa kenyang?”.

Seharusnya aku memahami, Ibu tak lagi bisa berlari dengan kencang saat aku berteriak kesakitan, tak lagi bisa menjemputku saat hujan ketika aku lupa membawa payung, kedua kakinya terlalu lemah untuk melakukan hal itu sekarang. Saat itulah seharusnya aku mengulurkan tanganku yang masih muda dan kuat untuk memapahnya berjalan. Sama seperti dulu, saat aku masih bayi mungil yang duduk sendiri saja tak bisa, lalu aku ditolongnya, Ibu.

Seharusnya aku memahami, Ibu tak lagi bisa mengingat setiap pembicaraan kita beberapa hari yang lalu, melupakannya begitu saja. Itu terasa menjengkelkan bagiku, harus berbicara berkali-kali dengan topik yang sama. Tapi saat itu seharusnya aku mengerti, seharusnya aku memberikan sedikit waktu untuk ibu mengingatnya. Mungkin saat itu topik pembicaraanku bukanlah yang terpenting baginya, mungkin ibu hanya ingin berada di sampingku dan menjadi pendengar yang baik. Memelukku saat terlihat air mata jatuh dari sudut mataku. Mungkin menurutnya, pelukan adalah jawaban terbaik untuk setiap pembicaraanku.

Seharusnya aku memahami, ada banyak keriput di wajah cantiknya sekarang, seperti menggambarkan betapa banyak masalah yang dihadapinya, mengukirnya satu-persatu dan menunjukkannya padaku bahwa dengan ukiran masalah itu, dia masih bisa tersenyum.

Seharusnya aku memahami, seharusnya aku memaklumi, seharusnya aku mendukungnya. Seperti yang ibu lakukan kepadaku, saat aku belajar mengenal kehidupan. Ibu menuntunku menjalani kehidupan agar aku tak kesepian dan kebingungan.

Terimakasih ibu, meskipun terlalu banyak dusta dan dosa dalam diriku, senyummu tetap menandakan rasa syukurmu memilikiku. Aku tau, di dalam senyummu, tertanam kasih sayang yang tak terhingga padaku. Banyak tersimpan harapan, agar aku menjadi manusia yang baik, sepertimu, yang bisa dituliskan dalam hati orang lain.

Sekarang aku percaya, ada bidadari surga yang Tuhan perlihatkan padaku sebelum matiku.

teruntuk mama
selamat hari ibu :)

10 komentar:

  1. Balasan
    1. ibu nomer satu pokoknya :")

      makasi kak sudah berkunjung, sering sering yaa.

      Hapus
  2. gue baru sadar kalo ini hari ibu.. aduuhh-_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. hari ibu itu kapan aja kok kak :)
      selalu sayangin ibu aja pokoknya.

      makasi kak sudah berkunjung, sering-sering yaa.

      Hapus
  3. Balasan
    1. mengahayati soalnya kak :")
      makasi sudah berkunjung, sering-sering yaa.

      Hapus
  4. Ini tulisannya super :')
    Wajib di share nih :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahahaa makasi kak :D
      monggo-monggo aja di share.
      makasih sudah berkunjung, sering-sering yaa :3

      Hapus