Minggu, 06 Desember 2015

Kenyataan Mimpi

Saat aku bangun nanti, aku pasti dalam keadaan berbahagia. Rasa syukurku tak akan habis karena rindumu tetap memelukku hangat sehingga aku tak akan lagi menggigil kedinginan saat embun menyentuh pagi. 

Saat aku bangun nanti, mungkin aku masih dengan senyum mengingat tawa sisa semalam. Dengan adanya kau terlibat di dalamnya dan justru menjadi pemeran utama.

Saat aku bangun nanti, akan ada rindu yang makin membesar dan beranak pinak. Mungkin terlalu pagi, tapi aku sangat menikmatinya. Dan ketahuilah sayang, aku tak akan pergi kemana-mana, aku akan membangun kokoh rumah di hatimu.

Saat aku bangun nanti, yang akan aku tau, mimpi tak ada karena nyata lebih bahagia. 


Aku bangun, nyatanya, aku sedang tidak berbahagia. Rindumu tak memeluk hatiku, karena kau tak pernah melemparkannya padaku. Aku menggigil kedinginan, aku tak bersahabat dengan pagi.

Aku bangun, nyatanya, aku masih mengingat tawa sisa semalam, tapi tidak dengan lengkung bibir yang melebar menantang langit, namun lengkung bibir yang bak tertarik gravitasi, kurang lebih seperti orang sedang sedih, sayang.


Aku bangun, nyatanya, rinduku memang semakin membesar dan beranak pinak, aku menikmatinya. Namun dengan pengabaian dan ketidakpedulianmu. Dan yang aku ketahui, aku memang tak pergi kemana-mana, hatimu saja yang telah kau pindah ke tempat lain yang aku sendiri tak tau, tak kau pamiti.

Aku bangun, nyatanya, yang aku tau dan sekali lagi, itu semua memang hanya dalam mimpi.

Perempuan
Yang selalu sabar dan memilih untuk diam
Meski kendati di hati ada luka yang sedang berbicara
Perempuan
Yang selalu kuat dan memilih untuk tersenyum
Meski kendati selaksa air mata telah terbendung

2 komentar:

  1. subhanallah kata-kata dalam setiap baitnya membuat merinding.

    BalasHapus
  2. mohon untuk di follback ya kakak cantik, biar bisa sharing soal tulisan bareng, terima kasih

    BalasHapus